Misteri Binatang yang dapat hidup di luar angkasa


Tardigrades (dikenal dengan Water Bears) merupakan bagian dari supefilum Ecdysozoa, filum Tardigrada . Ukurannya sangat kecil, hidup di air, dengan kaki berjumlah delapan.

Tardigrades pertama kali dideskripsikan oleh Eprhaim Goeze pada tahun 1773. Nama Tardigrada berarti “pejalan lambat” yang diberikan oleh Spallanzani (1777). Panjang tubuh tardigrades dewasa adalah 1,5 mm, paling kecil ukurannya 0,1 mm, larvanya berukuran 0,05 mm.

Tardigrades bisa ditemukan di semua bagian dunia, mulai dari puncak Himalaya hinngga di dasar samudera, dan dari kutub hingga di bagian ekuator.

Tempat yang paling disukai di tempat berganggang. Di pantai, tanah maupun di air dapat dijumpai binatang mini ini.

Hal yang paling menarik dari hewan ini adalah kemampuan untuk beradaptasi di lingkungan yang sangat ekstrim. Tardigrades dapat bertahan di lingkungan yang beku (0oc) hingga di tempat yang bertemperatur tinggi (151oc). Bahkan dapat bertahan terhadap radiasi 1.000 kali lebih tinggi dibandingkan jumlah radiasi di mana makhluk hidup lain dapat bertahan. Oleh karena itu, tardigrades dikenal sebagai hewan yang polyextremeophiles


Dengan kemampuan tersebut, tardigrades merupakan makhluk hidup yang dapat bertahan bila terjadi perang nuklir atau bencana alam lain yang ekstrim. Bahkan tardigrades dapat hidup selama 120 tahun dalam kondisi kering.

Kemampuan unik lainnya dari tardigrades adalah dapat bertahan di keadaan angkasa luar yang hampa udara. Pada satu penelitian di September 2007, tardigrades dapat hidup selama selama 10 hari di lingkungan luar angkasa. Tardigrades yang mengangkasa menggunakan pesawat luar angkasa FOTON-M3 oleh European Space Agency, dapat bertahan hidup dapat keadaan hampa udara, terpapar sinar kosmik, dan bahkan dapat bertahan terhadap radiasi UV matahari 1000 kali lebih tinggi dibandingkan radiasi di permukaan bumi.

Misteri lubang Hitam di Luar Angkasa


MISTERI lubang hitam yang bertebaran di angkasa lepas dikatakan menyamai konsep kejadian aneh yang berlaku di Segitiga Bermuda apabila kapal atau kapal terbang yang melintasi kawasan perairan itu ghaib secara tiba-tiba.

Bagaimanapun, lubang hitam seumpama lubang gergasi, saiznya lebih luas daripada matahari serta terawang di angkasa menyedut apa saja yang mendekatinya termasuk planet. Malah kekuatan sedutannya menyebabkan cahaya yang tidak memiliki jisim juga tidak mampu melepaskan diri.

Misteri yang menyelubungi kejadian lubang hitam itu bagaimanapun hanya mampu dikaji dari jauh lantaran kemampuan sains dan teknologi manusia nyata masih belum mampu membawa mereka menghampiri lubang itu.

Menggunakan teleskop dan pengamatan terhadap bintang yang disesuaikan pula dengan pelbagai hukum fizik yang berlegar sekitar bumi, pelbagai teori dikemukakan bagi mengisi kekosongan pada ruangan jawapan yang dicetuskan misteri alam itu.

Antara teori diterima pakai ahli astronomi adalah teori yang sama digunakan alat penyedut hampa gas – kekuatan lubang hitam terjadi berikutan tarikan graviti dalam lubang itu adalah kuat berbanding tarikan sekelilingnya. Justeru, apa saja yang menghampirinya akan disedut.

Bagaimanapun, kekuatan gravitinya ‘luar biasa’ dan amat dahsyat. Dikatakan jika kekuatan graviti itu wujud di bumi, ia akan memampatkan saiz planet ini menjadi sekecil bola yang berjejari sekitar satu sentimeter.

Teori lubang hitam sebenarnya dikemukakan lebih 200 tahun lalu. Pada 1783, ilmuwan Barat, John Mitchell mencetuskan teori mengenai kemungkinan wujudnya lubang hitam selepas beliau meneliti teori graviti Isaac Newton.

Beliau berpendapat jika objek yang dilemparkan tegak lurus ke atas akan terlepas dari pengaruh graviti bumi selepas mencapai kelajuan lebih 11 kilometer perdetik, maka tentu ada planet atau bintang lain yang memiliki graviti lebih besar daripada bumi.

Bagaimanapun, perkataan ‘lubang hitam’ pertama kali digunakan ahli fizik Amerika Syarikat, John Archibald Wheeler pada 1968. Wheeler memberi nama demikian kerana lubang hitam tidak dapat dilihat kerana cahaya turut disedut ke dalamnya sehingga kawasan sekitarnya menjadi gelap.

Menurut teori evolusi bintang, asal lubang hitam adalah sejenis bintang biru yang memiliki suhu permukaan melebihi 25,000 darjah Celcius. Ketika pembakaran hidrogen di bintang biru yang memakan waktu kira-kira 10 juta tahun selesai, ia menjadi bintang biru raksasa.

Kemudian, bintang itu menjadi dingin dan bertukar kepada bintang merah raksasa. Dalam fasa itulah, akibat tarikan gravitinya sendiri, bintang merah raksasa mengalami ledakan dahsyat atau disebut Supernova dan menghasilkan dua jenis bintang iaitu bintang Netron dan lubang hitam.

Pengamatan dari teleskop sinar-X ruang angkasa selama lebih dari satu dekad menunjukkan kekuatan tarikan graviti lubang itu menyebabkan ada bintang yang hancur dan ditelan olehnya.

Sebelum ini, ahli astronomi sudah melihat bagaimana lubang hitam menyedut gas yang berterbangan di sekitarnya. Gas yang disedut itu menjadi panas sehingga memancarkan radiasi dalam pelbagai panjang gelombang, mulai daripada gelombang radio hingga gelombang cahaya tampak dan sinar-X.

Berdasarkan pengamatan, ahli astronomi dari Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics, Jerman, pernah melihat sebuah bintang yang mendekati lubang hitam raksasa akhirnya lesap ditelan lubang itu.

Lubang hitam raksasa yang dilihat itu berada di pusat galaksi RX J1242-11 yang jaraknya dianggarkan 700 juta tahun cahaya dari bumi. Bintang yang disedut lubang hitam itu pula memiliki ukuran sebesar matahari sistem suria kita.

Bintang itu hancur sedikit demi sedikit dan disedut ke dalam lubang itu selama beberapa hari. Pada peringkat awalnya, bintang itu kehilangan gas yang berada di sekelilingnya.

Selepas itu, bintang itu menjadi panas hingga jutaan darjah Celcius dan hilang ditelan lubang hitam. Dalam proses itu, ia melepaskan tenaga yang kuat iaitu setara dengan tenaga yang dihasilkan pada ledakan Supernova.

Ahli astronomi mengesan kedudukan lubang hitam dengan memperhatikan cahaya di sekitar bintang ataupun gas di angkasa. Apabila di suatu tempat itu tidak ditemui cahaya tetapi di sekitarnya terdapat banyak objek angkasa menuju ke satu titik dengan kecepatan tinggi sebelum hilang, maka titik berkenaan ditandakan sebagai lubang hitam.

Terdapat banyak lubang hitam di seluruh semesta malah ada teori yang mengatakan di galaksi Bima Sakti ini juga terdapat sebuah lubang hitam. Justeru timbul persoalan sama ada matahari kita dan planet yang mengelilinginya termasuk bumi akan disedut lubang hitam itu?

Ahli astronomi memberikan jawapan, ‘tidak’ kerana berbanding galaksi lain, lubang hitam di Bima Sakti dikatakan dalam keadaan tenang disebabkan sedikit saja objek sekitar yang disedutnya.

Misteri yang menyelubungi lubang hitam akan terus menarik minat ahli astronomi sehinggalah satu jawapan yang benar diperoleh. Selagi manusia belum mampu menjelajah jauh ke luar angkasa, selagi itulah jawapan itu gagal diperoleh dan pelbagai teori tanpa bukti akan terus dikemukakan bagi ‘menyelesaikan’ misteri alam itu.

Fakta: Lubang Hitam
Turut dikenali sebagai ‘bintang hitam’ dan ‘singularitas’.
Kewujudannya dikesan pada 1783 oleh John Mitchell.
Luasnya melebihi saiz matahari.
Menyedut apa saja di sekelilingnya termasuk bintang dan cahaya.
Teori sedutan akibat tarikan graviti di lubang hitam lebih kuat dari kawasan sekitarnya.
Teori menyatakan ia berlaku akibat letupan Supernova bintang merah raksasa.

Bagaimana Astronot tiba diluar Angkasa?


Jutaan Anak bertanya pada kakaknya 'bagaimana para astronot tiba diluar angkasa?' dan setidaknya inilah jawaban yang saya dedikasikan untuk adik-adik saya..
Luar angkasa atau antariksa merupakan bagian atau ruang yang relatif kosong dari alam semesta yang berada di luar atmosfer dari benda-benda langit. Ruang yang relatif kosong bukan berarti kosong sama sekali. Ruang yang relatif kosong ini memiliki kerapatan dan tekanan yang sangat kecil karena sedikitnya kandungan materi/gas di dalamnya.

Ketinggian 100 km atau 62 mil dari bumi ditetapkan oleh Federasi Aeronautika Internasional sebagai ruang di luar atmosfer bumi atau luar angkasa. Apabila diukur dari planet lain, misalnya Jupiter, jarak luar angkasa ini mungkin berbeda. Yang jelas, luar angkasa berada di luar atmosfer benda langit yang dijadikan sebagai acuan. Waktu yang dibutuhkan para astronot yang berangkat dari bumi untuk tiba di luar angkasa bergantung kepada kecepatan pesawat luar angkasa yang mereka gunakan.

Tentu saja waktu tersebut adalah waktu yang dibutuhkan oleh pesawat Luar angksa untuk tiba di luar atmosfer bumi, yaitu pada jarak 100 km di atas permukaan bumi. Apabila ada sebuah benda, misalnya pesawat luar angkasa, berada pada ketinggian tertentu dari bumi, maka gaya gravitasi bumi yang dialami oleh pesawat tersebut berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pesawat dari pusat bumi. Semakin besar jarak antar keduanya, semakin kecil gaya gravitasi yang dialami pesawat.

Dengan demikian, sebenarnya tidak ada ketinggian atau jarak dari bumi sehingga pesawat mengalami gaya gravitasi bumi nol. Namun, gaya gravitasi bumi ini dapat diabaikan atau dianggap nol apabila gaya gravitasi bumi sangat kecil sekali, yaitu ketika jarak pesawat dari pusat bumi sangat jauh sekali.

Adakah pendapat lain yang lebih baik?

UFO India kuno


Banyak para penyelidik UFO ingin mengetahui suatu fakta penting. Ketika UFO disebut sebagai kendaraan milik makhluk asing, atau mungkin asalnya dari tentera kerajaan, muncul satu lagi kemungkinan yang mungkin tentang UFO yaitu benda itu berasal dari India dan Atlantis Kuno.

Apa yang kita ketahui tentang pesawat terbang orang India kuno datangnya daripada sumber-sumber India kuno yang mencakup penulisan teks yang datangnya dari turun-temurun.

Tanpa banyak prasangka bisa kita katakan bahwa kebanyakan teks ini adalah sah dan asli melihat sebagian besar belum lagi diterjemahkan dari bahasa Sanskrit lama.

Maharaja India Ashoka telah mendirikan sebuah organisasi “Sembilan Lelaki Misterius” yang merupakan para ilmuwan terkenal India yang dikatakan mengkatalogkan berbagai jenis sumber-sumber sains.
Ashoka telah merahasiakan kerja-kerja mereka semua karena beliau merasa bahwa penemuan ilmiah yang terbaru itu akan terpasung dari sumber India kuno itu sendiri dan justru yang akan disalahgunakan bagi tujuan peperangan yang kejam yang mana tidak diinginkan oleh Ashoka sendiri.

“Sembilan lelaki misteri” telah menulis sembilan buah buku yang saling berkaitan antara satu sama lain.

Buku bertajuk “Rahasia Rahasia Gravitasi” amat dikenali di kalangan sejarawan tetapi tidak dianggap oleh mereka sebagai sesuatu yang berkaitan dengan gravitasi bumi.

Ia dianggap masih ada, tersimpan di dalam sebuah perpustakaan rahasia di India, Tibet, atau di mana-mana (mungkin juga berada di sekitar Amerika Utara).

Hanya beberapa tahun silam, rakyat China telah menemui beberapa buah dokumen sanskrit di Lhasa, Tibet serta telah membawanya ke Universitas Chandrigargh untuk diterjemahkan.

Dr. Ruth Reyna dari Universitas itu menjelaskan bahwa dukumen itu mengandung petunjuk untuk membuat pesawat luar angkasa!

Cara-cara pembuatan mereka, katanya, adalah anti-gravitasi dan berasaskan kepada satu sistem analog yaitu “laghima”, satu sumber tenaga yang tidak diketahui oleh manusia modern. Menurut ahli Yoga Hindu, “laghima” ini menjadikan seseorang itu mempunyai kemampuan untuk terbang.

Dr.Reyna menjelaskan bahwa pada papan mesin ini yang dikenali sebagai “Astras”, dikatakan telah digunakan oleh masyarakat India kuno untuk membawa satu rombongan manusia ke planet lain, sesuai yang tertera pada dokumen tersebut, yang mana dikatakan telah berusia beribu-ribu tahun.

Manuskrip itu juga dikatakan telah memaparkan rahasia “antima” (cara-cara untuk menjadi menghilang) dan “gerima” (bagaimana untuk menjadi seberat gunung).

Pada mulanya para ilmuwan India tidak begitu serius dengan kandungan manuskrip tersebut tetapi kemudian mereka menyedari akan hakikat bernilainya manuskrip tersebut apabila negara China mengumumkan bahawa mereka akan memasukkan bagian tertentu dari data manuskrip tersebut ke dalam program kajian angkasa mereka!

Ini adalah salah satu contoh pertama kerajaan untuk mengaku membuat kajian tentang anti-gravitasi.

Alien Pernah Mengunjungi BUMI (kesaksian mantan Astronot)


gar D. Mitchell, anggota kru Apollo ke-14 AS, yang juga merupakan astronaut ke-6 mendarat di bulan, pada 22 Juli 1971, sewaktu menerima wawancara radio menyatakan secara terbuka, bahwa Alien sudah pernah berkali-kali kontak dengan umat manusia, tetapi pemerintah AS menyembunyikan realita ini selama 60 tahun.

Dr. Mitchell anggota Apollo 14
Mitchell yang tahun ini berusia 77 tahun mengatakan, di dalam pengalaman hidupnya sebagai astronaut, ia mengetahui catatan bahwa UFO pernah berulang kali mengunjungi bumi, namun setiap kali selalu saja ditutup-tutupi oleh NASA.

Mitchell berkata, sumber informasi NASA yang pernah kontak dengan Alien mengatakan kepadanya, Alien adalah “Orang kecil yang menurut kita berbentuk aneh.”

Ia mengatakan, bentuk Alien menyerupai imajinasi kita tempo dulu yakni, “Berbadan kecil dan berkepala besar serta bermata lebar.” Mengenai teknologi, orang bumi sama sekali bukan tandingan Alien, “Jika saja mereka berniat memusuhi kita, tentu sekarang ini kita sudah tamat.”
Edgar D. Mitchell, anggota kru Apollo ke-14 AS

Kasus Rosewell adalah realita

Selama bertugas Apollo 14 pada 1971, Michel dan Shepard rekan instruktornya, memecahkan rekor umat manusia berjalan di atas permukaan bulan terlama, total 9 jam 17 menit.

Mitchell mengatakan kepada pemimpin acara siaran yang terkejut, ia senantiasa berada di lingkup informasi kemiliteran, mengetahui informasi bahwa 60 tahun terakhir ini Alien pernah berulangkali berkunjung. Sedangkan peristiwa rontoknya pesawat UFO di kota Rosewell, negara bagian New Mexico pada tahun 1947 juga adalah benar.

Pemerintah AS menutupi realita selama 60 tahun
Bocoran yang diungkapkan oleh Mitchell, segera saja diklarifikasi oleh pihak NASA, dikatakan bahwa institusi mereka tidak mengejar UFO, juga tidak terlibat dalam segala kegiatan yang menutup-nutupi ada tidaknya makhluk luar angkasa diatas bumi ini ataupun tempat lain di alam semesta.

Di dalam pernyataan itu disebutkan, “Doktor Mitchell adalah warga Amerika yang hebat, tetapi dalam polemik ini kami memiliki pandangan berbeda dengannya.”

Angkasa tidak sama dengan orbit

Kesalahan pengertian umum tentang batasan ke angkasa adalah orbit terjadi dengan mencapai ketinggian ini. Orbit membutuhkan kecepatan orbit dan secara teoritis dapat terjadi pada ketinggian berapa saja. Gesekan atmosfer mencegah sebuah orbit yang terlalu rendah.
Ketinggian minimal untuk orbit stabil dimulai sekitar 350 km (220 mil) di atas permukaan laut rata-rata, jadi untuk melakukan penerbangan angkasa orbital nyata, sebuah pesawat harus terbang lebih tinggi dan (yang lebih penting) lebih cepat dari yang dibutuhkan untuk penerbangan angkasa sub-orbital.
Mencapai orbit membutuhkan kecepatan tinggi. Sebuah pesawat belum mencapai orbit sampai ia memutari Bumi begitu cepat sehingga gaya sentrifugal ke atas membatalkan gaya gravitasi ke bawah pesawat. Setelah mencapai di luar atmosfer, sebuah pesawat memasuki orbit harus berputar ke samping dan melanjutkan pendorongan roketnya untuk mencapai kecepatan yang dibutuhkan; untuk orbit Bumi rendah, kecepatannya sekitar 7,9 km/s (28.400 km/jam — 18.000 mill/jam). Oleh karena itu, mencapai ketinggian yang dibutuhkan merupakan langkah pertama untuk mencapai orbit.
Energi yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan untuk orbit bumi rendah 32MJ/kg sekitar dua puluh kali energi yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian dasar 10 kJ/km/kg.

Luar angkasa


Luar angkasa atau angkasa luar atau antariksa (juga disebut sebagai angkasa), merujuk ke bagian yang relatif kosong dari Jagad Raya, di luar atmosfer dari benda "celestial". Istilah luar angkasa digunakan untuk membedakannya dengan ruang udara dan lokasi "terrestrial".
Karena atmosfer Bumi tidak memiliki batas yang jelas, namun terdiri dari lapisan yang secara bertahap semakin menipis dengan naiknya ketinggian, tidak ada batasan yang jelas antara atmosfer dan angkasa. Ketinggian 100 kilometer atau 62 mil ditetapkan oleh Federation Aeronautique Internationale merupakan definisi yang paling banyak diterima sebagai batasan antara atmosfer dan angkasa.
Di Amerika Serikat, seseorang yang berada di atas ketinggian 80 km ditetapkan sebagai astronot. 120 km (75 mil atau 400.000 kaki) menandai batasan di mana efek atmosfer menjadi jelas sewaktu proses memasuki kembali atmosfir (re-entry). (Lihat juga garis Karman).

Pengertian galaksi Bima Sakti

Anda pasti sering mendengar galaksi bima sakti, Sebenarnya itu makhluk apa? Sebelum saya menjawab lebih detail lagi : Pengertian galaksi berdasarkan wikipedia adalah seperti yang tertera dibawa ini :

sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain (halaman belum tersedia)” bintang neutron dan lubang hitam, gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap.

Nah bima sakti itu sendiri adalah salah satu macam dari galaksi yang ada di alam semesta.

Bima sakti sendiri dalam bahasa inggris bernama Milky Way. Jadi pengertian antara milky way dan galaksi adalah sama hanya beda nama doank.

Bima sakti sendiri adalah galaksi spiral yang besar dan memiliki tipe Hubble SBbc . Total massa yang dimiliki oleh galaksi ini adalah sekitar 1012 dari massanya Matahari (Bisa kebayang nggak tuh besarnya kayak apa).

Ada sekitar 200-400 milyar bintang dengan ketebalan 1000 tahun cahaya dan diameter 100.000 tahun cahaya di galaksi bimasakti ini. Stttttttt…! jangan lupa matahari kita adalah salah satu dari bintang bintang itu. Itulah mengapa pengertian galaksi ini begitu penting? Ini karena di bima sakti ada planet bumi tempat tinggal kita sebagai umat manuasia.

Jarak antara Matahari kita dengan pusat galaksi bima sakti sekitar 27.700 tahun cahaya. Dan di pusat galaksi itu diduga ada lubang hitam supermasif (black hole). Dan tahukah anda tata surya kita hanya baru mengitarinya sebanyak 20–25 kali saja. Sekian pengertian dari galaksi ini.

Galaksi Bimasakti Terancam Ditabrak Awan Raksasa



Gumpalan awan raksasa yang mengandung gas
hidrogen dalam volume sangat besar tengah melesat mendekati piringan Galaksi
Bima Sakti, tempat tata surya kita berada. Tabrakan dahsyat yang diperkirakan
terjadi antara 20-40 juta tahun lagi akan menghasilkan kembang api spektakuler
di langit. Objek tersebut diberi nama Awan Smith, diambil dari nama Gail Smith,
seorang astronom AS yang mendeteksinya pertama kali pada tahun 1963 saat
meneliti di Universitas Leiden, Belanda.
Sejak ditemukan, para astronom masih berdebat apakah awan tersebut benar-benar
mendekati galaksi Bimasakti atau menjauhinya. Rekaman data yang ada selama ini
masih terbatas dan tidak jelas apakah objek tersebut bagian dari kabut
Bimasakti atau masih bergerak ke arahnya. Sejauh ini, para peneliti hanya
mendeteksi gas dan tidak ada satupun bintang di dalamnya. Satu-satunya cara
melihtanya adlah dengan teleskop radio karena gas dingin tidak memancarkan
cahaya, tetapi memantulkan gelombang radio.
Jika dilihat dari Bumi, lebar gumpalan awan
tersebut sebanding dengan 30 kali lebar Bulan. Dari kepala ke ujung ekornya
cukup untuk menyelimuti rasi bintang Orion. Hasil pengamatan baru menggunakan
teleskop radio terkendali paling besar di dunia, Teleskop Green Bank (GBT) di
Virginia Barat, AS,
menunjukkan bahwa objek tersebut bergerak ke arah galaksi Bimasakti. Bahkan,
seperti dilaporkan gabungan tim astronom dari Observatorium Astronomi Radio
Nasional AS (NRAO) dan Universitas Winconsin Whitewater dalam pertemuan
Masyarakat Astronomi Amerika ke-211 di Austin, Texas
baru-baru ini, gaya dorongnya telah
menyentuh kabut Bimasakti. "Jika tabrakan terjadi, hal tersebut akan
memicu lahirnya formasi bintang-bintang baru. Akan banyak bintang raksasa yang
terbentuk, berumur pendek, dan meledak sebagai supernova yang memancarkan
cahaya menyilaukan," ujar Ketua tim peneliti, DR. Felix Lockman, dari
NRAO. Sebab, Awan Smith membawa energi sangat besar berupa gas hidrogen yang
cukup untuk membentuk jutaan bintang seukuran Matahari. Awan Smith merupakan
gumpalan gas yang berukuran panjang mencapai 11.000 tahun cahaya dan lebar
2.500 tahun cahaya. Objek tersebut saat ini berada 40.000 tahun cahaya dari
Bumi dan 8.000 tahun cahaya dari piringan Bimasakti.
Objek yang pantas disebut kabut monster di ruang
kosmos ini bergerak dengan kecepatan 240 kilometer perdetik dan diperkirakan
menabrak piringan galaksi Bimasakti dengan kemiringan 45 derajat. Tabrakan akan
terjadi di pinggir piringan Bimasakti yang jarak ke pusatnya hampir sama dengan
jarak tata surya kita ke pusat galaksi. Namun, posisinya jauh dari tata surya
kita, diperkirakan berjarak 90 derajat terhadap pusat piringan. "Kami
tidak tahu dari mana asalnya, apalagi orbitnya membingungkan, namun kami
katakan bahwa ia mulai berinteraksi dengan bagian terluar Bimasakti,"
tandas Lockman.

Fenomena-fenomena di langit yg akan muncul sepanjang 2010




Beberapa fenomena astronomi menarik akan terjadi di tahun 2010 ini. Beberapa diantaranya bahkan bisa dikategorikan ‘luar biasa’. Berikut ini adalah daftarnya :
(1) 15 Januari, gerhana matahari cincin terlama
Gerhana matahari cincin akan terjadi pada Jumat 15 Januari 2010, khususnya di Afrika, India, dan China. Gerhana matahari cincin terjadi saat Bulan berada jauh dari bumi sehingga piringannya terlihat kecil dan tidak dapat menutupi seluruh piringan matahari.

Piringan matahari yang tertutup oleh piringan Bulan hanya bagian tengahnya saja, sekitar 92 persen, sehingga bagian pinggir matahari tidak tertutup. Oleh karena itu piringan matahari akan terlihat dari muka bumi seperti lingkaran cincin yang bercahaya.

Gerhana yang akan terjadi berdurasi 11 menit 8 detik. Menurut ilmuwan NASA, ini durasi yang sangat lama, terlama sepanjang milenium. Durasi ini tak akan terulang lagi hingga 3043!

(2) 29 Januari, Planet Mars mendekat ke bumi
Hari itu, Planet Mars hanya sejauh 61,7 juta mil dari Bumi. Ini waktu terbaik untuk para pengamat langit untuk mengamati Mars dengan menggunakan teleskop. Meski mendekat, Mars tak bisa diamati maksimal dengan mata telanjang. Mars tidak akan terlihat sebesar Bulan, untuk mata kita Mars hanya seperti bintang kecil di langit.

(3) 16 Februari, Jupiter dan Venus akan terlihat bersama
Seperti dua kapal yang melintasi senja, Venus dan Jupiter akan terlihat bersamaan dengan jarak antara 5 derajat. Saat itu Jupiter mendekati matahari, sementara Venus bergerak menjauhi sang surya.

(4) 28 Maret sampai 12 April, Venus dan Merkurius seperti berpasangan
Dua planet ini akan merupakan pasangan menarik di langit barat dan barat laut, saat senja. Jarak dua planet ini hanya sekitar lima derajat. Venus muncul ke kiri dan sedikit di atas bayangan Mercurius. Pada tanggal 3 April, mereka akan terlihat sangat dekat, hanya sedikit di atas 3 derajat.

(5) 6 Juni, dua fenomena menarik di Langit
Mars akan berjarak kurang dari satu derajat utara dari bintang biru Regulus. Konjungsi ini akan mudah terlihat di langit malam.

Malam yang sama, Jupiter Uranus akan terlihat bersamaan dalam tiga seri konjungsi. Hanya ada enam konjungsi seperti ini antara tahun 1801 dan 2200. Yang terakhir pada tahun 1983 dan berikutnya akan datang antara tahun 2037-2038.

(6) 26 Juni, gerhana bulan parsial
Gerhana ini akan terjadi di Kepulauan Hawaii, barat Alaska, Australia, Selandia Baru, wilayah bagian timur Malaysia dan Asia. Di lokasi-lokasi ini, akan terlihat bagian atas bulan gelap oleh bayangan Bumi.

(7) 11 Juli, Gerhana matahari total
Gerhana matahari total akan terjadi di 15 mil dari Tahiti dan Pulau Paskah. Sementara di sebuah titik lokasi di Samudera Pasifik Selatan, matahari tertutup total selama 4 menit dan 45 detik.

(8) Awal Agustus, Trio Planet
Mars melewati kurang dari dua derajat di selatan Saturnus pada 1 Agustus. Kemudian, bayangan Venus anya lebih dari 3 derajat ke selatan sembilan hari kemudian; pada 8 Agustus.

Tiga planet itu akan membentuk apa yang Jean Meeus mendefinisikan sebagai “trio,” ketika tiga planet yang sesuai dalam lingkaran dengan diameter minimum lebih kecil dari 5 derajat.

(9) 12 Agustus, Hujan Meteor Perseid
Hujan meteor tahunan ini akan maksimal terjadi di langit gelap, tanpa diintervensi cahaya bulan. Sekitar 90 meteor akan jatuh tiap jamnya.

(10) 21 September, Jupiter, Besar dan Tinggi
Jupiter akan berada di langit tengah malam, yaitu, pada oposisi (-2,9 magnitudo). Dalam orbit ini, Jupiter lebih dekat daripada jarak rata-rata.

(11) Akhir Oktober, Bumi dilintasi Komet
Komet Hartley 2 akan melintas bumi, tepatnya 11,2 juta mil dari Bumi pada pada 20 Oktober 2010, hanya seminggu sebelum komet ini melewati matahari dalam jarak dekat. Komet ini bisa dilihat dengan mata telanjang di daerah pedesaan, bukan di tengah hingar-bingar kota.

(12) 14 Desember, Hujan meteor Gemini
Hujan meteor gemini kembali terjadi. Sekitar 120 meteor per jam akan turun dan menciptakan fenomena yang indah.

(13) 20-21 Desember, Gerhana Bulan Total
Amerika Utara mendapatkan ‘kursi terbaik’ untuk melihat fenomena gerhana bulan total ini. Untuk Timur AS dan Kanada, fenomena ini terjadi dini hari.

Untuk barat AS dan Kanada, fenomena ini terjadi pada tengah malam 20-21 Desember. Gerhana bulan ini akan terjadi selama 1 jam dan 14 menit.

(sumber : vivanews.com)

Ditemukan, planet serupa dengan jupiter yg Dingin




Pencarian planet asing di luar tata surya kita mencapai babak baru dengan ditemukannya planet dingin seukuran Jupiter yang mengelilingi sebuah bintang. Temuan ini diharapkan membantu para peneliti mengungkap apa yang ada di luar tata surya kita.

"Ini planet luar pertama yang bisa kita pelajari secara mendalam," ujar Claire Moutou, salah satu dari 60 astronom yang ambil bagian dalam penemuan tersebut. "Ini bisa menjadi batu Rosetta di bidang pencarian planet luar."

Lebih dari 400 planet luar telah ditemukan sejak tahun 1995. Namun belum ada satupun yang benar-benar menyerupai Bumi kita, dalam arti bisa mendukung kehidupan. Kebanyakan planet itu berupa bola gas raksasa seperti Jupiter dan berada sangat dekat dengan bintang pusatnya sehingga suhunya membara sampai seribu derajat Celsius atau lebih.

Sedangkan temuan baru yang dinamai CoRoT-9b ini relatif dingin dengan suhu permukaan antara 160 dan -20 derajat Celsius. Planet yang mengorbit bintangnya selama 95 hari ini terletak di gugus bintang Serpens atau Ular. Sebagai perbandingan, Merkurius mengorbit Matahari dalam waktu 88 hari.

Lebih banyak data mengenai CoRoT-9b tampaknya bakal segera diperoleh para peneliti. Pasalnya planet ini adalah satu dari hanya 70 planet luar yang terlihat lewat (transit) antara bintang pusatnya dengan teleskop di Bumi. Kesejajaran ini membuat cahaya bintangnya bisa menembus atmosfer planet dan tampak dari Bumi. Berdasar apa yang terlihat, para peneliti bisa mengetahui ukuran planet dan komposisi kimianya.

Hal lain yang menggembirakan, waktu transit planet ini mencapai delapan jam, sehingga banyak waktu bagi para astronom untuk mengamatinya

source: http://www.tribun-timur.com

Kaitan planet Nibiru dengan kiamata 2012





Sejak pencarian untuk Planet X dimulai pada awal abad ke 20, kemungkinan akan adanya planet hipotetis yang mengorbit Matahari dibalik Sabuk Kuiper telah membakar teori-teori Kiamat dan spekulasi bahwa Planet X sebenarnya merupakan saudara Matahari kita yang telah lama “hilang”.

Tetapi mengapa cemas duluan akan Planet X/Teori Kiamat ini? Bukankah Planet X tidak lain hanya merupakan obyek hipotetis yang tidak diketahui?

Teori-teori ini didorong pula dengan adanya ramalan suku Maya akan kiamat dunia pada tahun 2012 (Mayan Prophecy) dan cerita mistis Bangsa Sumeria tentang Planet Nibiru. Dan akhirnya kini keluar sebagai “ramalan kiamat” Desember 2012. Namun, bukti-bukti astronomis yang digunakan untuk teori-teori ini ternyata melenceng.

Pada 18 Juni kemarin, peneliti-peneliti Jepang mengumumkan berita bahwa pencarian teoretis mereka untuk sebuah massa besar di luar Tata Surya kita telah membuahkan hasil. Dari perhitungan mereka, mungkin saja terdapat sebuah planet yang sedikit lebih besar daripada sebuah obyek Plutoid atau planet kerdil, tetapi tentu lebih kecil dari Bumi, yang mengorbit Matahari dengan jarak lebih dari 100 SA.

Tetapi sebelum kita terhanyut pada penemuan ini, planet ini bukan Nibiru, dan bukan pula bukti akan berakhirnya dunia ini pada 2012. Penemuan ini penemuan baru dan merupakan perkembangan yang sangat menarik dalam pencarian planet-planet minor dibalik Sabuk Kuiper.

Dalam simulasi teoritis, dua orang peneliti Jepang telah menyimpulkan bahwa bagian paling luar dari Tata Surya kita mungkin mengandung planet yang belum ditemukan. Patryk Lykawa dan Tadashi Mukai dari Universitas Kobe telah mempublikasikan hasil penelitian mereka dalam Astrophysical Journal yang menjelaskan tentang planet minor yang mereka yakini berinteraksi dengan Sabuk Kuiper yang misterius itu.

Kuiper Belt Objects (KBOs)
Sabuk Kuiper menempati wilayah yang sangat luas di Tata Surya kita, kira-kira 30-50 SA dari Matahari, dan mengandung sejumlah besar obyek-obyek batuan dan metalik. Obyek terbesar yang diketahui adalah planet kerdil (Plutoid) Eris.

Telah lama diketahui bahwa Sabuk Kuiper memiliki karakteristik yang aneh, yang mungkin menandakan keberadaan sebuah benda (planet) besar yang mengorbit Matahari dibalik Sabuk Kuiper. Salah satu karakterikstik tersebut adalah yang disebut dengan “Kuiper Cliff” atau Jurang Kuiper yang terdapat pada jarak 50 SA.

Ini merupakan akhir dari Sabuk Kuiper yang tiba-tiba, dan sangat sedikit obyek Sabuk Kuiper yang telah teramati dibalik titik ini. Jurang ini tidak dapat dihubungkan terhadap resonansi orbital dengan planet-planet masif seperti Neptunus, dan tampaknya tidak terjadi kesalahan (error) pengamatan.

Banyak ahli astronomi percaya bahwa akhir yang tiba-tiba dalam populasi Sabuk Kuiper tersebut dapat disebabkan oleh planet yang belum ditemukan, yang mungkin sebesar Bumi. Obyek inilah yang diyakini Lykawka dan Mukai telah mereka perhitungkan keberadaannya.

Peneliti Jepang ini memprediksikan sebuah obyek besar, yang massanya 30-70 % massa Bumi, mengorbit Matahari pada jarak 100-200 SA. Obyek ini mungkin juga dapat membantu menjelaskan mengapa sebagian obyek Sabuk Kuiper dan obyek Trans-Neptunian (TNO) memiliki beberapa karakteristik orbital yang aneh, contohnya Sedna.

Awal Pencarian Planet X
Sejak ditemukannya Pluto pada tahun 1930, para astronom telah mencari obyek lain yang lebih masif yang dapat menjelaskan gangguan orbital yang diamati pada orbit Neptunus dan Uranus. Pencarian ini dikenal sebagai “Pencarian Planet X”, yang diartikan secara harfiah sebagai “pencarian planet yang belum teridentifikasi”.

Pada tahun 1980an gangguan orbital ini dianggap sebagai kesalahan (error) pengamatan. Oleh karena itu, pencarian ilmiah akan Planet X dewasa ini adalah pencarian untuk obyek Sabuk Kuiper yang besar atau pencarian planet minor.

Meskipun Planet X mungkin tidak akan sebesar massa Bumi, para peneliti masih akan tetap tertarik untuk mencari obyek-obyek Kuiper lain, yang mungkin seukuran Plutoid, mungkin juga sedikit lebih besar, tetapi tidak terlalu besar.

“The interesting thing for me is the suggestion of the kinds of very interesting objects that may yet await discovery in the outer solar system. We are still scratching the edges of that region of the solar system, and I expect many surprises await us with the future deeper surveys.” – Mark Sykes, Direktur Planetary Science Institute (PSI) di Arizona.

Planet X Tidak Menakutkan
Jadi darimana Nibiru ini berasal? Pada tahun 1976 sebuah buku kontroversial berjudul “The Twelfth Planet” atau “Planet Keduabelas” ditulis oleh Zecharian Sitchin. Sitchin telah menerjemahkan tulisan-tulisan kuno Sumeria yang berbentuk baji (bentuk tulisan yang diketahui paling kuno).

Tulisan berumur 6000 tahun ini mengungkapkan bahwa ras alien yang dikenal sebagai Anunnaki dari Planet yang disebut Nibiru, mendarat di Bumi. Ringkas cerita, Anunnaki memodifikasi gen primata di Bumi untuk menciptakan homo sapien sebagai budak mereka.

Ketika Anunnaki meninggalkan Bumi, mereka membiarkan kita memerintah Bumi ini hingga saatnya mereka kembali nanti. Semua ini mungkin tampak sedikit fantastis, dan mungkin juga sedikit terlalu detil jika mengingat semua ini merupakan terjemahan harfiah dari tulisan kuno berumur 6000 tahun.

Pekerjaan Sitchin ini telah diabaikan oleh komunitas ilmiah sebagaimana metode interpretasinya dianggap imajinatif. Meskipun demikian, banyak juga yang mendengar Sitchin, dan meyakini bahwa Nibiru (dengan orbitnya yang sangat eksentrik dalam mengelilingi Matahari) akan kembali, mungkin pada tahun 2012 untuk menyebabkan semua kehancuran dan terror-teror di Bumi ini.

Dari “penemuan” astronomis yang meragukan inilah hipotesa Kiamat 2012 Planet X didasarkan. Lalu, bagaimanakah Planet X dianggap sebagai perwujudan dari Nibiru?

Kemudian terdapat juga “penemuan katai coklat di luar Tata Surya kita” dari IRAS pada tahun 1984 dan “pengumuman NASA akan planet bermassa 4-8 massa Bumi yang sedang menuju Bumi” pada tahun 1933.
Para pendukung hipotesa kiamat ini bergantung pada penemuan astronomis ini sebagai bukti bahwa Nibiru sebenarnya adalah Planet X yang telah lama dicari para astronom selama abad ini.

Tidak hanya itu, dengan memanipulasi fakta-fakta tentang penelitian-penelitian ilmiah, mereka “membuktikan” bahwa Nibiru sedang menuju kita (Bumi), dan pada tahun 2012, benda masif ini akan memasuki bagian dalam Tata Surya kita, menyebabkan gangguan gravitasi.

Dalam pendefinisian yang paling murni, Planet X adalah planet yang belum diketahui, yang mungkin secara teoretis mengorbit Matahari jauh di balik Sabuk Kuiper.

Jika penemuan beberapa hari lalu memang akhirnya mengarah pada pengamatan sebuah planet atau Plutoid, maka hal ini akan menjadi penemuan luar biasa yang membantu kita memahami evolusi dan karakteristik misterius bagian luar Tata Surya kita.

source: http://gugling.com/benarkah-planet-nibiru-penyebab-kiamat-2012.html

Komet sudah 2 kali Musnahkan kehidupan


Bumi yang kita huni selama ini, ternyata sudah dua kali dihantam oleh komet. Hantaman ini pula yang menyebabkan bumi mengalami kemusnahan.

Seperti diketahui, bahwa selama ini diketahui kalau komet yang menghujam Bumi hanya terjadi satu kali, yaitu pada 65 juta tahun lalu, yang memusnahkan kehidupan pada jaman itu. Akan tetapi, sebuah penelitian mengungkapkan kalau 13 ribu tahun lalu, komet juga pernah menghantam Bumi, sehingga seluruh denyut kehidupan berhenti.

Penelitian yang dipimpin oleh Douglas Kennett dari University of Oregon mengungkapkan ledakan sebuah komet besar pernah membunuh mammoth, harimau bergigi besar serta mamalia besar lainnya di Arizona, serta sejumlah besar kawasan di Amerika Utara.

Dalam laporan tersebut juga ditambahkan, sebuah komet yang telah membeku ratusan juta tahun lalu berhasil masuk atmosfer bumi dan memusnahkan binatang-binatang besar tersebut.

Di beberapa wilayah benua Amerika, peneliti menemukan nanodiamond, sebuah partikel mikroskopik yang ditemukan pada komet di lapisan berumur 13.000 tahun yang disebut ‘black mat’. Di bawah lapisan nanodiamond tersebut, terdapat fosil dalam jumlah sangat besar. Sedangkan di bawah lapisan lainnya itu tidak ditemukan adanya fosil sama sekali.

“Data ini mendukung hipotesa yang mendukung komet atau karbon khondrites (jenis meteorit), mampu menyebabkan ‘kejutan’ di udara dan kemungkinan berdampak pada permukaan 13 ribu tahun lalu,” terang Douglas Kennett, seperti yang dilansir Reuters, Senin (5/1/2009).

“Penelitian ini memberikan bukti-bukti kuat bahwa kosmik berdampak pada peristiwa sekitar 13 ribu tahun yang lalu. Dan ini akan mempunyai banyak konsekuensi lingkungan untuk tanaman, hewan dan manusia di Amerika Utara,” pungkasnya

source: http://triy.wordpress.com/2009/01/05/komet-2-kali-musnahkan-kehidupan/

Penemuan AIR di Planet MARS


Masih ingat dengan cerita penerbangan Pesawat luar angkasa PHOENIX ke Mars? Masih ingat juga dengan berita belum ditemukannya air di Mars?

Nah, kini ada sebuah berita yang cukup mengejutkan. Seperti dirilis oleh Wikipedia, Telah ditemukan sumber air di Planet merah ini. Disana air masih berupa es-es yang belum diperiksa kandungannya.

Dengan penemuan spektakuler ini, maka kemungkinan manusia untuk hidup di planet ini masih bisa diharapkan.

Sumber yang dapat dipercaya itu juga menyebutkan bahwa di Mars juga ditemukan semacam microba yang menandakan adanya kehidupan primitif. Peneliti masih terus mengkaji apakah atmosfer Mars yang masih labil dapat ditinggali manusia ataukan harus ada langkah offensif agar segera dapat dihuni.

Ehm..hanya ALLAH yg tau sii?

Sumber dari : (http://wahw33d.blogspot.com/2010/03/penemuan-baru-air-di-planet-mars.html)

Gambar-gambar Alien





Lima Tahun lagi kembaran BUMI akan ditemukan


SEDIKIT demi sedikit, selubung misteri yang menyelimuti jagad raya mulai terkuak. Setelah pekan lalu sekelompok astronom Eropa memaklumatkan penemuan tiga bumi super di dalam tata surya, belakangan sejumlah ilmuwan Amerika Serikat (AS) optimistis bakal segera menemukan kembaran bumi. Konon, planet yang identik dengan bumi itu pun terletak di Galaksi Bima Sakti.

Dalam laporan yang dipublikasikan space.com Rabu (25/6), pakar teori pembentukan planet Alan Boss menyatakan bahwa keyakinannya tentang kembaran bumi itu dilandasi penemuan tiga bumi super. ”Ditemukannya tiga planet seukuran bumi yang mengelilingi sebuah bintang telah membuka wacana kita bahwa mungkin tidak hanya bumi yang mempunyai banyak bintang. Bintang pun, bisa jadi, juga memiliki lebih dari satu bumi,” terang ilmuwan dari Carnegie Institution of Washington tersebut.

Sejak awal 1990an, para astronom yakin adanya planet lain di luar tata surya bumi yang juga mengitari orbit masing-masing. Mereka menyatakan, ada sekitar 300 planet lain di luar tata surya bumi. Contohnya, beberapa planet yang terdeteksi mengorbit PSR 1257 pada periode 1990an. Namun, sebagian besar planet di luar tata surya bumi itu diidentifikasi sebagai gumpalan gas raksasa seukuran Jupiter, yang lebih dikenal sebagai hot Jupiter.

”Sejauh ini, kami telah berhasil menemukan (planet lain seukuran) Jupiter dan Saturnus. Tapi, kini teknologi kami sudah semakin canggih dan mampu mendeteksi planet lain yang ukurannya lebih kecil,” papar Geoff Marcy, astronom dari University of California di Berkeley. Dia menambahkan, para pakar sudah berhasil mengenali planet lain yang ukurannya sama atau bahkan lebih kecil dari Uranus dan Neptunus.

Marcy, Boss dan sekelompok astronom AS yang lain optimistis bahwa kembaran bumi itu akan ditemukan paling cepat lima tahun lagi. Menurut mereka, kembaran bumi tersebut bakal ditemukan dalam rangkaian sistem bintang yang berbeda dari yang dikenal selama ini. ”Jika selama ribuan tahun, manusia menatap bintang di langit dan bertanya-tanya tentang kemungkinan adanya bumi lain di luar sana, kini kita mulai tahu jawabannya. Mungkin memang tidak terlihat, tapi setidaknya memang ada di sana,” tandas Boss.

Diakui kelompok astronom AS tersebut, tujuan proyek berburu planet selama ini adalah untuk menemukan kembaran bumi. ”Kami mencari kembaran-kembaran bumi. Analog yang berjalan, berbicara dan berbau seperti bumi yang kita tinggali selama ini,” ungkap Marcy. Saat ini, dia sedang berusaha lebih mengenal bumi super melalui W.M. Keck Observatory di Hawaii.

Kelompok astronom itu menyatakan bahwa planet kembaran bumi tersebut akan lebih berbatu. Namun, komposisi kimiawinya tidak akan jauh berbeda dengan bumi. Sama halnya dengan bumi, planet kembaran itu pun mengorbit dalam zona habitable bintangnya sendiri. Zona habitable merupakan jarak terjauh yang ditempuh planet saat mengorbit bintangnya, demi mendapatkan cairan sehingga bisa bertahan di permukaannya. Suhu zona itu pun cukup kondusif. Tidak terlalu panas seperti Venus atau terlalu dingin seperti Pluto.

”Saya duga, ada planet lain seperti bumi yang memiliki sungai, danau, air terjun dan jurang-jurang yang juga indah,” kata Marcy. Ditambahkan Boss, penemuan planet lain dalam zona habitable adalah langkah pertama menuju penemuan kehidupan (alien) lain. Untuk menelusuri kemungkinan adanya kehidupan lain yang sudah lebih dulu menghuni planet di luar tata surya bumi tersebut, para astronom sudah menyiapkan The James Webb Space Telescope (JWST). Rencananya, peralatan canggih itu akan diluncurkan ke luar angkasa pada 2013.

Foto Terbaru Planet Pluto


Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) merilis foto planet Pluto yang diambil oleh teleskop Hubble. Ini adalah gambar Pluto yang paling jelas yang pernah ada. Setelah dikeluarkan dari daftar planet di tata Surya pada 2006, Pluto kini diklasifikasikan sebagai planet kerdil – yang berukuran sangat kecil dan jauh dari Bumi.

Pluto berukuran sangat kecil, diameternya kurang dari 1.500 mil, dan terletak di tepi tata surya. Jaraknya sangat jauh dari Matahari. Sekali mengorbit, Pluto membutuhkan waktu 248 tahun. Permukaan Pluto telah lama menjadi misteri bagi para astronom. Berkat Hubble, yang mampu merekam warna permukaan Pluto yang seperti karamel, dengan beberapa bagian berwarna lebih terang.


Degradasi warna permukaan Pluto menggambarkan cuaca yang berbeda-beda dan perubahan musim, seperti halnya Bumi. Gambar terbaru Pluto adalah yang terbaik yang pernah ada. Gambar yang lebih baik akan didapat setelah satelit New Horizon mendekati Pluto dalam jarak terdekat pada Juli 2015.

“Foto yang diambil dari teleskop Hubble akan tetap jadi yang paling detil hingga New Horizon mendekati Pluto,” kata juru bicara NASA, seperti dikutip laman Telegraph, 4 Februari 2010. Meski Pluto merupakan objek luar angkasa yang paling menarik perhatian, sangat sulit untuk mendapatkan fotonya yang jelas.

Menurut peneliti utama Southwest Research Institute di Boulder, Colorado, Marc Buie foto Pluto yang dihasilkan Hubble memberi ruang bagi para astronom untuk menginterprestasi Pluto dengan lebih baik ketimbang tiga dekade sebelumnya.

“Hasil pengamatan Hubble adalah kunci yang mengikat perbedaan pemahaman antar astronom. Juga menunjukan fakta baru, bahwa Pluto juga mengalami perubahan cuaca dan musim. Ini adalah terobosan dalam penyelidikan Pluto.GLOBAL

Astronot Coba Seks Luar Angkasa


INILAH.COM, Jakarta- Astronot AS dan Rusia melakukan hubungan seks di luar angkasa dalam program penelitian terpisah, bagaimana cara manusia bisa bertahan hidup bertahun-tahun di orbit.

Pierre Kohler, penulis ilmiah asal Perancis yang dihormati, mengatakan dalam buku The Final Missioni: Mir, The Human Adventure subyek itu tabu baik di NASA maupun di ruang kontrol misi di Moskow. Akan tetapi persetubuhan kosmik itu telah terjadi.

"Masalah seks di ruang angkasa adalah serius," katanya. "Eksperimen yang dilakukan sejauh ini berkaitan dengan misi yang direncanakan untuk pasangan suami-istri Stasiun Luar Angkasa Internasional masa depan, penerus dari stasiun ruang angkasa Mir. Ilmuwan perlu mengetahui seberapa jauh hubungan seksual dapat terjadi tanpa gravitasi."

Dia mengutip sebuah laporan rahasia NASA pada misi ulang alik di tahun 1996. Sebuah proyek dengan kode sandi STS-XX berisi tentang eksplorasi kemungkinan posisi seksual dalam atmosfer yang ringan.

Dua puluh posisi diuji dengan simulasi komputer untuk mendapatkan 10 posisi yang terbaik, katanya. "Dua kelinci percobaan kemudian diuji secara nyata dalam kondisi gravitasi nol. Hasil rekaman dianggap terlalu sensitif, sehingga NASA hanya memberikan versi yang disensor."

Hanya empat posisi yang ditemukan dapat dilakukan tanpa "bantuan mekanis". Ke enam lainnya memerlukan sabuk khusus yang terbuat dari karet elastis dan terowongan, seperti kantong tidur tanpa ujung.

Kohler mengatakan, "Salah satu temuan utama adalah posisi misionaris yang klasik, dan begitu mudah dilakukan di bumi dengan bantuan gravitasi yang mendorong satu ke bawah. Hal ini tidak mungkin dilakukan."[ito]

Jejak Islam di Luar Angkasa


Barat telah mencapai kemajuan dalam ilmu luar angkasa. Tapi, sesungguhnya dari tangan ilmuwan Muslim misteri angkasa luar itu pertama kali berhasil disibak

Hidayatullah.com--Islam mencapai puncak kejayaannya pada era pemerintahan Daulah Abbasiyah, terutama pada bidang ilmu pengetahuan. Nyaris tak ada sejengkal pun dari bilik-bilik ilmu ini yang tidak tersentuh oleh umat Islam. Termasuk ilmu tentang dunia luar angkasa. Nashiruddin ath-Thusi dan al-Biruni adalah sebagian dari sosok yang cukup dikenal kepakarannya dalam bidang ini.

Jadi sebelum ilmuwan Barat bergelut di dalamnya, para ilmuwan Islam telah lebih dulu mendalami dan mengakrabi dunia angkasa luar. Meski tak semaju dengan capaian ilmuwan Barat, tapi dari hasil kajian ilmuwan Muslimlah pintu-pintu menuju kemajuan terbuka satu demi satu.

Bintang, bulan, dan matahari adalah obyek penelitian yang paling menarik perhatian para ilmuwan Muslim kala itu. Pasalnya, Al-Quran mengabarkan bahwa ketiga ciptaan Allah ini mempunyai fungsi yang luar biasa. Bintang misalnya, Allah menciptakannya sebagai petunjuk dalam menentukan arah.

Inilah yang coba diteliti oleh ilmuwan Muslim ketika itu. Dari hasil kajian dunia luar angkasa, beragam kemudahan bisa dinikmati umat Islam saat itu. Satu persatu hikmah dan manfaat di balik penciptaan bintang berhasil terkuak. Yang paling sangat bermanfaat adalah cara dalam menjadikan bintang sebagai penunjuk arah.

Jelas saja hasil itu berpengaruh besar dalam kehidupan umat Islam saat itu. Sektor perekonomian termasuk yang paling merasakan berkahnya. Perjalanan bisnis para saudagar Arab yang kerap tersendat oleh pekatnya malam, kini sudah mulai teratasi. Dengan adanya penunjuk arah, hamparan padang pasir yang berselimutkan gelapnya malam bukan lagi 'penyesat' yang perlu ditakuti. Begitu juga para nelayan yang mencari ikan di hamparan laut luas.

Kita juga mengakui bahwa sebagian dari ilmu perbintangan ini dikecam oleh para ulama. Namun, jika kita perhatikan buku akidah, maka yang diharamkan adalah ilmu perbintangan yang digunakan untuk meramal perkara-perkara yang belum terjadi, seperti meramal nasib atau kejadian tertentu yang sifatnya ghaib bagi manusia. Lain halnya jika ia digunakan untuk kepentingan menentukan arah. Dalam fungsi ini hukumnya mubah-mubah saja. Al-Quran sendiri melegalkannya. Bahkan, hukum itu bisa berubah menjadi mustahab atau wajib jika digunakan untuk menentukan arah kiblat.

Bukti Sejarah

Di perpustakaan Eropa, kita bisa menemukan bukti bahwa sumbangsih ilmuwan Muslim dalam ilmu luar angkasa bukan omong kosong. Khususnya yang berkaitan dengan penamaan bintang. Seorang penulis Barat bernama Paul Kunitzsch menemukannya dalam buku Almagest karya Ptolomeus tentang penamaan bintang "Fomalhault" . Nama itu berasal dari bahasa Arab, "famul haut" yang berarti mulut ikan hiu. Muslim Heritage Foundation bahkan mencatat ratusan nama bintang yang berasal dari Bahasa Arab.

Tapi begitulah siklus kehidupan yang diinginkan pencipta-Nya. Allah akan mempergilirkan kejayaan itu berdasarkan usaha dan kerja keras setiap kaum. Itulah yang terjadi pada rezim Abbasiyah. Pemerintahan yang semakin melemah memaksa perkembangan ilmu pengetahuan kembali masuk ke jalur lambat. Apa yang telah dirintis oleh para ilmuwan kita seolah kehilangan induknya karena tak lagi mendapat nafkah perhatian yang memadai. Salah satu yang mengalami nasib malang itu adalah ilmu angkasa luar.

Lahir kembali

Berabad abad terlelap tidur, akhirnya kejayaan Islam di luar angkasa yang nyaris terkubur itu seolah lahir kembali. Sultan Salman Abdul Aziz adalah aktor utamanya. Pria berkebangsaan Arab Saudi ini tak lagi mengamati ciptaan Allah di luar angkasa dari bumi. Ia melihatnya dalam radius yang lebih dekat.

Pada tahun 1985, ia berangkat ke luar angkasa sebagai peneliti mewakili organisasi satelit Arab. Keberangkatannya tentu saja mengangkat prestise umat Islam di dunia internasional. Pasalnya, pria yang tak lain cucu pendiri Kerajaan Arab Saudi ini menjadi orang Islam pertama yang berhasil menembus luar angkasa.

Ia melayang di dunia yang sangat asing ini selama delapan hari. Sepulang dari luar angkasa Sultan bukannya istirahat. Pria kelahiran Riyadh, 27 Juni 1956 ini bersama beberapa orang temannya, langsung mendirikan Association of Space Explorers. Lembaga bertaraf internasional ini mewadahi para astronot yang pernah mengangkasa. Sultan menjadi orang penting di dalamnya.

Keinginan mengembalikan kejayaan Islam di luar angkasa juga ikut menjalar sampai ke negeri jiran. Pemerintah Malaysia selalu menunggu waktu yang tepat untuk mengirim putra terbaiknya ke luar angkasa. Dan saat yang dinanti pun tiba. Pada tahun 2005, pemerintah Malaysia memutuskan untuk membuat program mengirim angkasawan ke Rusia. Mereka belajar di sana sebelum terbang.

Rencana besar ini tidak dilakukannya dengan sembrono. Pendaftaran memang terbuka, tapi seleksinya diperketat. Jumlah pendaftar mencapai 11.000 orang. Mereka mengikuti sembilan tahap seleksi, sampai akhirnya hanya terpilih sepuluh di antara mereka yang layak pergi ke Rusia untuk memperdalam ilmu angkasa di sana. Dari sepuluh orang yang dikirim, Rusia memutuskan untuk memilih satu saja di antara mereka yang layak pergi menjalankan misi di luar angkasa.

Keberuntungan itu jatuh pada Dr Sheikh Muszafhar Shukor. Pria yang sehari-harinya bekerja di sebuah rumah sakit di Malaysia, berhasil menyisihkan ribuan pesaingnya. Ia akhirnya meluncur ke angkasa pada tanggal 10 Oktober 2007 lalu. Sesuai dengan keahliannya sebagai dokter bedah ortopedik, di luar angkasa ia menjalani eksperimen yang terkait dengan bedah tulang.

Shalat di Luar Angkasa

Penelitian bukanlah satu-satunya misi Sheikh Muszafhar di luar angkasa. Ia juga membawa misi relijius yang sangat penting. Ia ingin melaksanakan shalat di luar angkasa, sekaligus mengabarkan kepada dunia bahwa shalat adalah ibadah yang sangat agung. Ibadah yang tidak boleh ditinggalkan kapan dan di mana saja, termasuk ketika berada di luar angkasa.

Bersama tiga astronot lainnya, ia mengangkasa selama 12 hari. Waktu itu umat Islam di bumi sedang menjalankan ibadah puasa. Sebagai orang Islam, Sheikh tetap menjalankan ibadah itu meski berada ribuan mil dari bumi. Dan ia mengaku, berpuasa di langit jauh lebih nyaman dan khusyuk. Selain karena tidak merasa haus, lapar, atau lelah, ia juga bisa melihat beragam tanda-tanda kekuasaan Allah.

Di angkasa, Sheikh menjalankan sejumlah eksperimen yang diamanahkan kepadanya. Di atas sana, ia menjalankan fungsinya sebagai dokter dengan penelitian-penelitian biologis dan kimiawinya. Menurut Sheikh, 12 hari ternyata tidak cukup panjang untuk menjalankan semua eksperimennya.

Sheikh tidak bisa menyembunyikan rasa puas dari perjalanannya ini. Bukan saja karena ia berhasil melakukan penelitian, sebagaimana yang ia rencanakan. Di luar angkasa ia bisa menjumpai banyak sekali tanda kekuasaan Allah. Yang tak mungkin terlupakan, ketika ia mendengar suara adzan di sana.

"Saya seperti menemukan kedamaian yang berbeda. Percaya atau tidak, di hari terakhir sewaktu kami hendak turun ke bumi, saya mendengar suara adzan," kisahnya. Rasa syukur dan senang Sheikh semakin berlipat karena ia merasa keberangkatannya tak sekedar mewakili negaranya, tapi juga dunia Islam. [Ahmad Rifa'i/Sahid/www.hidayatullah.com]

10 Fenomena Penuh Misteri di Luar Angkasa



















1. Tabrakan Antar Galaksi

Ternyata galaksi pun dapat saling “memakan” satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan simulasi tabrakan Andromeda dan galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu sekitar 3 milyar tahun.

2. Quasar

Quasar tampak berkilau di tepian alam semesta yang dapat kita lihat. Benda ini melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan galaksi yang digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan black hole yang sangat besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini adalah quasar 3C 273, yang dipotret pada 1979.

3. Materi Gelap (Dark Matter)

Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan dideteksi secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya bervariasi mulai dari neotrino berat hingga invisible black hole. Jika dark matter benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini.
4. Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)

Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu yang diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einstein. Gelombangnya menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik kolosal, seperti bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas. LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati gelombang yang sukar dipahami ini.
5. Energi Vakum

Fisika Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik “virtual” yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan. Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta.
6. Mini Black Hole

Jika teori gravitasi “braneworld” yang baru dan radikal terbukti benar, maka ribuan mini black holes tersebar di tata surya kita, masing-masing berukuran sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole ini merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan cara yang berbeda.
7. Neutrino

Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan
yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.
8. Ekstrasolar Planet (Exoplanet)

Hingga awal 1990an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita sendiri. Namun, saat ini astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200 ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita. Pencarian bumi kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para astronom umumnya percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk menemukan beberapa dunia seperti di bumi.

9. Radiasi Kosmik Latarbelakang

Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat Fahrenheit (-270 Celsius).
10. Antimateri

Seperti sisi jahat Superman, Bizzaro, partikel (materi normal) juga mempunyai versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri yang disebut antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif, namun antimaterinya positron memiliki muatan positif. Materi dan antimateri akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan dan massa mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein E=mc2. Beberapa desain pesawat luar angkasa menggabungkan mesin antimateri.
Sumber: Space.com

"Alien" Sudah di Bumi Membaur dengan Manusia

Taukah kamu bahwa alien sudah ada dibumi, bahkan sudah membaur dengan manusia???
Ilmuwan Bulgaria menyatakan, alien atau makhluk luar angkasa sudah ada di bumi di antara kita. Mereka bahkan mengklaim sudah membuat kontak dengan makhluk cerdas di luar bumi itu.
Mereka mengaku bekerja untuk memecahkan serangkaian simbol kompleks yang dikirimkan ke mereka. Kini mereka sedang mengerjakannya. Hal itu dikatakan oleh ilmuwan dari Space Research Institute milik Pemerintah Bulgaria.

Mereka mengklaim telah menjawab 30 pertanyaan yang telah dikirim alien. Lachezar Filipov, Wakil Direktur Space Research Institute dari Bulgarian Academy of Sciences, mengonfirmasi hasil riset itu.

Ia mengatakan, pusat riset telah menganalisis 150 lingkaran pada ladang (crop circles) dari seluruh dunia. Mereka yakin hal itu akan menjawab pertanyaan.

“Mereka tidak bermusuhan dengan kita. Mereka ingin membantu kita, tetapi kita belum berhasil menjalin kontak lansung dengan mereka.”

Mr Filipov bahkan mengatakan, Vatikan setuju bahwa alien itu ada.

Manusia tidak bisa menjalin kontak dengan alien melalui gelombang radio, tetapi melalui kekuatan pikiran.

“Ras manusia akan memiliki kontak langsung dengan alien 10-15 tahun mendatang,” katanya.

“Mereka kritis pada sikap amoral manusia yang mengganggu proses alami,” katanya.
kalian percaya gag sii, adanya Alien ?
kalo aku sii lumayan percaya, karena tanda" yg ada tinggal tunggu pembuktiannya aja?
hehehe..
itupun kalo kita masu hidup? hmmm.....




Inilah lampu senter yang bisa sampai ke Bulan



Senter ini dibuat oleh Ralf ottow dan dinamai maxblastev yang mempunyai kekuatan 52juta cahaya dari lilin. dan senter ini ditenagai dari baterai sebanyak 54 buah.
karena saking jauhnya daya sorotnya katanya bisa sampai ke Bulan , harga yang ditawarkan juga lumayan lho??? cuma $1800 (kalo di Rupiahin , hitung aja sendiri) he he he...

Ruang Angkasa Jurassic, Ketika Galaksi Kuno Ditemukan


Pernahkah kamu membayangkan menemukan dinosaurus di halaman belakang rumahmu? Inilah yang dialami para astronom. Mereka menemukan sebuah kehidupan masa prasejarah di halaman belakang aka disekitar ruang antar galaktik.

Yang dilihat para astronom ini adalah sekelompok galaksi kuno kecil yang telah menungu selama 10 milyar tahun untuk bersatu. Galaksi yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan tersebut tengah berada pada tahap membentuk galaksi elips yag besar.

Sebenarnya pertemuan antar galaksi katai bukanlah hal yang aneh. kejadian ini umum terjadi dan secara normal bisa dilihat pada jarak milyaran tahun cahaya, yang juga menandakan kejadian pertemuan dan penggabungan itu terjadi milyaran tahun yang lalu. Yang menarik, galaksi yang merupakan anggota keluarga Hickson Compact Group 31, berada cukup dekat hanya 166 juta tahun cahaya. Komposisi dalam citra Hickson Compact Group 31 yang diambil Hubble terdapat 4 galaksi yang sedang berinteraksi.

Citra yang ditangkap Hubble ini sekaligus menjadi jendela informasi apa yang terjadi di masa lalu kala galaksi-galaksi besar terbentuk dari kelompok yang lebih kecil.

Interaksi Antar Galaksi
Selama beberapa dekade, para astronom telah mengetahui bahwa galaksi katai mengalami tarik menarik satu sama lainnya. Bentuk spiralnya yang klasik pada akhirnya mengalami tarikan dan mendorong keluar aliran panjang gas dan debu. Obyek paling terang yang ada dalam citra Hubble merupakan 2 galaksi katai yang sedang bertabrakan. Keseluruhan sistem tersebut bersinar terang oleh badai api bintang yang lahir. Badai api tersebut dipicu oleh gas hidrogen yang mampat sebagai akibat pertemuan pada jarak terdekat di antara galaksi, sehingga akhirnya runtuh membentuk bintang baru.

Informasi yang dapat diungkap dari hasil pengamatan Hubble menjadi sangat penting, karena disinilah petunjuk akan kisah interaksi kelompok galaksi. Kisah yang membawa para astronom untuk dapat menentukan kapan pertemuan akan dimulai serta bisa memprediksikan penggabungan yang akan terjadi di masa depan.

Sebenarnya para astronom sudah mengetahui keberadaan sistem ini beberapa waktu lalu karena bintang tertua pada beberapa gugus bola berusia 10 milyar tahun. Sebagian besar galaksi katai berinteraksi milyaran tahun lalu. Namun galaksi-galaksi tersebut baru mulai bersama untuk pertama kalinya. Dan kejadiannya pun belum lama, sekitar beberapa ratus juta tahun. Hanya sekejap mata dalam sejarah kosmik.

Kumpulan Bayi Bintang
Dalam kelompok yang padat ini, kemanapun para astronom melayangkan pandangan untuk mengamati, mereka justru menemukan kumpulan gugus bintang yang masih bayi serta area yang diisi dengan kelahiran bintang.
Teleskop Hubble mengungkapkan pada gugus yang paling terang, setiap kelompok memiliki setidaknya 100000 bintang, dan usianya kurang dari 10 juta tahun. Keseluruhan sistem kaya dengan gas hidrogen, materi yang membentuk bintang. Dengan menggunakan Hubble’s Advanced Camera for Surveys, para astronom berhasil mengungkap keberadaan gugus yang paling terang dan muda sehingga bisa dihitung usianya, sejarah jejak pembentukannya serta bisa menentukan kalau galaksi tersebut sedang berada dalam tahap akhir pembentukan galaksi yang lebih besar.

Keempat galaksi yang sedang berinteraksi tersebut termasuk berukuran kecil jika dibandingkan Awan Magellan Besar, satelit dari Bima Sakti. Kecepatannya terhadap satu sama lainnya diperkirakan cukup lambat hanya sekitar 60 km/detik. Jarak keempat galaksi tersebut juga relatif dekat hanya 75000 tahun cahaya satu sama lainnya, bahkan keempatnya cukup jika dimasukkan dalam galaksi Bima Sakti.

Tapi mengapa sistem ini butuh waktu lama untuk saling berinteraksi? Diperkirakan hal ini disebabkan keempat galaksi tersebut berada pada area dengan kerapatan rendah di alam semesta, atau bisa dikatakan di area pedesaan. Akibatnya untuk bisa bersama, dibutuhkan waktu yang lebih lama dibanding galaksi di area yang lebih rapat.

(Sumber : Hubblesite)



up